Pada akhirnya saya mulai bisa berpikir jernih setelah banyaknya kejadian "aneh" yang saya alami seserapa hari ini. Akhirnya, mungkin, saya mulai bisa menerima keadaan dan kenyataan yang ada dan telah terjadi. Mau dipaksain biar jadi apa yang saya mau sampai saya pegel, kalo emang Allah gak kasih, ya mau dibilang apa?.............
Saya akui, untuk belajar ikhlas dan sabar adalah praktek yang lebih susah daripada matematika or fisika (secara, itu adalah pelajaran yang paling saya benci dulu!). Belajar bagaimana menerima saat tersadar bahwa apa yang kita ingin tidak tercapai, belajar bagaimana mengendalikan diri yang marah saat disalahkan orang lain.......wah pokoknya soooo hard to do deh. Sekarang saya lebih mikir gini, "gak mungkinkan kita minta orang lain untuk menghargai kalo kita aja gak bisa dan gak mau menghargai orang lain?". Disitulah kwalitas diri kita diuji (kalo menurut saya ya.....).
Gak semua orang yang saleh - salehah, rajin shalat, rajin dan pinter ngaji, bisa jaga diri dan hati. Terutama saat marah dan kecewa. Mungkin hati itu adalah inti dari setiap permasalahan(lagi - lagi menurut saya), karena semua rasa datangnya dari hati. Walau dia orang yang tercakep sekalipun kalo hatinya jelek, ya pasti jelek juga kelakuannya........(duh, pusing mikirinnya.kayanya saya ngelantur deh......>,<).
Ya udah, intinya "pengendalian diri"......kaya' slogan apa ya?dulu di tv kayanya pernah populer nih ^_^.
Jadi belajar ikhlas itu kalo menurut saya, mulai dari diri sendiri dulu. Mau susah mau gampang itu udah resiko kita. Karena itu kunci kita untuk bahagia......hehehehe betul gak ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar