Huffthhh............kadang saya berfikir, kenapa nasib setiap manusia itu gak sama satu sama lain?. Kenapa selalu ada perbedaan yang mencolok antara setiap manusia?. Saat ini saya (lagi2.......) merenung akan hidup saya. Bukan maksud saya untuk berkeluh kesah akan destiny Allah ini, nggak!. Saya ini lagi coba feed-back ke masa lampau, tepatnya ke pekerjaan saya yang lalu – lalu itu.........
Sampai saya se”muda” ini, sudah beberapa kali saya bekerja. Jujur banyak pengalaman saya bekerja di tempat yang berbeda – beda itu. Ada kampus, perusahaan pemerintah, toko reseller, swasta, dan yang saat ini saya geluti adalah insurance broker consultan. Yap!. Itu dia nama company tempat saya mencari segenggam berlian dan emas. Jujur saya ngerasa “beda” dengan pekerjaan yang ini. Dari awal udah gak mudeng, asuransi gitu loh, padahal gak ada basic untuk masalah yang paling ngejengkelin and ngeribetin ini.
^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_
Jadi, desk job saya yang sekarang ini begini (let me explain!). Sebagai seorang yang bekerja di konsultan asuransi, udah terbayang kan dengan istilah “kon-sul-tan” itu sendiri?. Tentunya kepanjangan tangan dari pihak asuransi yang sebenarnya, dan saya juga kudu-harus bisa meng-handle setiap masalah yang ada. Kalo emang gak tahu ya saya tanya temen saya di kantor lain, atau saya langsung telepon pihak asuransi. Susahnya kalo berhadapan sama orang yang gak tahu tapi sok tahu, orang yang maunya selalu bener. Nah itu yang susah. Paling males kalo harus follow-up pembayaran dari keuangan and hrd, atau ada ke-salah pahaman. Untuk masalah paling genting, pembayaran premi-ekses-endors, selalu dengan jawaban, “o ya, nanti ya mbak dewiiiiii”, “nanti, baru bisa dibayar setelah gajian bulan depan”, “begini mbak dewi, saya lagi minta persetujuan perusahaan untuk membayar yang jumlahnya besar”. Capek kan?. Capek semuanya, ya hati-pikiran-perasaan. Semuanya. Capek di kantor, jalan and (kadang) sampe rumahpun capek juga. Tapi saya mikir gini, ini resiko kan?, saya berani ambil “kasus” ini, jadi harus berani terima resiko yang ada.
Let's talk 'bout rezeki. Tiap orang pasti perolehan rezekinya gak sama kan?, ada yang lebih kecil dan lebih besar, ada yang pas aja tiap bulannya, ada yang ngerasa serba kurang aja. Bagi saya semua itu tergantung gimana si manusia itu menyikapinya. Allah dah atur semua,kok. Soooo, untuk apa kita berkeluh kesah untuk sesuatu yang memang sudah “dari” sananya?. Saya sendiri, jujur, lagi mendalami ilmu ikhlas dan lapang dada. Saya sadar, mengeluh gak akan menambah uang kita yang kurang, gak akan menyelesaikan masalah kita, gak akan membuat kita bahagia, dan banyak lagi gak akan yang lain........... Saya akui, memang kalo dipikir dengan penghasilan segitu + utang & kebutuhan bulanan = gak masuk akal!. Gak masuk akal it's mean, gak mungkin banget bisa ketutup semuanya. Nah,,,,,,yang saya percaya Allah Maha Pemurah. Pasti disaat hamba-Nya kesusahan, Dia menolong entah seperti apa pertolongannya terserah Dia. Kadang manusia mikirnya rezeki itu melulu uang. Padahal gak gitu. Coba kalo kita pikir, kita punya badan yang sehat-normal-segala urusan kita mudah-rumah tangga kita lenggeng-anak kita sehat dan pintar, apakah itu bukan rezeki namanya?. Banyak orang gak menyadari hal itu, begitu sempit pikiran kita manusia yang selalu menilai semua dari materi, bahkan kepada Tuhan sekalipun.
Setidaknya dari sini kita bisa sedikit mengambil maksud dari tulisan gak penting & gak jelas ini. Bahwa segala sesuatu ada yang mengatur. Semua yang kita dapat sekarang, apa yang akan terjadi di masa depan, semua udah ada yang atur. Bahkan diatur dari sejak kita masih dalam kandungan ibu. Hhhhhh, ya Allah, semoga hamba bisa menjadi hamba yang senantiasa mensyukuri setiap pemberian dari-Mu. Dan semoga hamba selalu berbaik sangka pada-Mu, dalam segala hal. AMIIN................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar